ALLAH SWT telah menyebut dalam seuntai ayat yang amat baik - sebagai panduan & buah fikir kita semua :
"Hai manusia, telah dibuat perumpamaan, maka dengarkanlah olehmu perumpamaan itu. Sesungguhnya segala yang kamu seru selain Allah sekali-kali tidak dapat menciptakan seekor lalatpun, walaupun mereka bersatu menciptakannya. Dan jika lalat itu merampas sesuatu dari mereka, tiadalah mereka dapat merebutnya kembali dari lalat itu. Amat lemahlah yang menyembah dan amat lemah (pulalah) yang disembah." (Surah Al-Hajj -22:73)
Saudara....
Saya tidak akan membicarakan kenyataan tentang 'Lalat' itu sendiri dalam laman maya ini. Tidak begitu. Namun, kita ingin berkongsi sedikit tentang hikmah yang ALLAH SWT hidangkan kepada kita semua disebalik penggunaan perumpamaan yang dikaitkan dengan LALAT sahaja.
Sesungguhnya, berhala; patung, batu dan sembahan-sembahan lainnya
Segala sembahan manusia syirik itu tidak berfungsi apa-apa pun! Tidak sanggup memberi manfaat mahupun mudharat. Tidak sanggup menolong & membela tubuh sendiri apatah lagi memberi pertolongan, bantuan atau sedikit pun pembelaan kepada yang meminta dan memujanya. Tidak boleh ini.... tidak boleh itu.... sangat lemahnya saudara.
Sembahan yang kaku dan tidak bergerak ini bahkan lebih baik sedikit sahaja dari si penyembahnya. Alangkah jahilnya manusia ini. Dalil sembahan sebagai 'pengantara' semata-mata kepada ALLAH yang Maha Pencipta tidak boleh digunapakai samasekali!
Sang lalat tadi mengambil atau merebut sesuatu ditubuh si patung... pun dia tidak dapat mengelak. Tidak dapat berteriak meminta kembali... Kasihan yang disembah dan alangkah kasihan lagi yang menyembahnya... nauzubillah...
Amatlah lemah yang menyembah. Tapi lemahlah lagi yang disembah. Yang menyembah boleh membuat, membikin, mencipta, membuat apa sahaja yang mampu diingini dan dihajati... Namun sang patung kaku tetap saja tidak dapat menciptakan sesuatu, tidak dapat memberikan sesuatu, tidak mampu mengkabulkan sesuatu, tidak dapat berdiri sediri.... Alangkah lemahnya...
Saudara, fikir-fikirkan dan renung-renungkan.
Lalat memang suka ke tempat yang kotor, hina dan jijik. Tetapi ia masih mampu terbang, hinggap, makan, mencari pengisi perut sendiri. Malah sang lalat boleh membuang najis pada hidung sang patung, merampas sesuatu; namun, yang satu tetap kaku... sang lalat pergi, dia melambai dan mengata bye-bye pun tidak boleh.... kasihan & sungguh malang bagi manusia yang menjadi hamba kepada kejahilan diri sendiri...
Wahadainaahun najdain - pilihlah jalan yang lurus dan telus. Dan, itulah ISLAM.
Wallahu wa liyyut taufiq
alfaqiir abu miftah
--------------------------------------------------------------------------------------------------
- Saudara-saudara boleh juga merujuk tulisan ini di blog lama abu miftah :
http://suarahati-liwaani.blogspot.com/2009/04/apa-saja-catatan-kita-dari-sang-lalat.html -
--------------------------------------------------------------------------------------------------
- Saudara-saudara boleh juga merujuk tulisan ini di blog lama abu miftah :
http://suarahati-liwaani.blogspot.com/2009/04/apa-saja-catatan-kita-dari-sang-lalat.html -
--------------------------------------------------------------------------------------------------
0 ulasan:
Catat Ulasan
Komentar Anda...